PEMBELAJARAN PRAKTEK PANEN BUAH KOPI DI KEBUN DINAS KALIWIRO, KAB. WONOSOBO, BALAI BENIH TANAMAN PERKEBUNAN DISTANBUN JATENG

Kebun Kaliwiro adalah salah satu kebun yang dikelola oleh Balai Benih Tanaman Perkebunan, salah satu Balai di bawah Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang berada di Kabupaten Wonosobo, tepatnya di Desa Tanjunganom Kecamatan Kaliwiro. Kebun Kaliwiro dengan kondisi lahan kering dan sumber pengairan tadah hujan memiliki topografi dengan kontur lahan miring ke arah barat. Tanaman yang diusahakan di kebun ini salah satunya adalah kopi. Tanaman kopi di kebun Kaliwiro ditanam dibawah tegakan kelapa.
Pada tahun 2022 ini musim panen kopi sudah dilaksanakan mulai bulan Juni-Juli 2022. Populasi tanaman kopi di Kebun Kaliwiro sebanyak 840 batang Tanaman Produksi dan 6.600 batang tanaman belum menghasilkan (TBM) yang terdiri dari beberapa klon yaitu klon BP 939 dan BP 42, SA Tugusari. Total produksi kopi glondong basah dikebun Kaliwiro 1.493 kg.
Pemanenan buah kopi di kebun ini dilakukan secara manual dengan cara memetik buah yang telah masak. Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, tergantung periode hujan awal musim pembungaan, sehingga waktu panen juga tidak bisa serentak. Pemanenan buah kopi di Kebun Dinas Kaliwiro, Kab. Wonosobo dilakukan oleh petugas panen dengan cara memetik buah yang telah masak (manual) dan dengan metode pemetikan setengah selektif. Pemanenan dilakukan terhadap buah kopi yang telah masak ditandakan dengan ukuran buah dan perubahan warna pada buah.
Kemasakan buah kopi juga dapat dilihat dari kekerasan dan komponen senyawa gula di dalam daging buah. Buah kopi yang masak mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi sehingga rasanya manis. Sebaliknya daging buah muda sedikit keras, tidak berlendir dan rasanya tidak manis karena senyawa gula masih belum terbentuk maksimal. Sedangkan kandungan lendir pada buah yang terlalu masak cenderung berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai secara alami akibat proses respirasi.
Selanjutnya buah yang telah dipanen akan diproses lebih lanjut atau dijual sebagai buah kopi gelondong basah (cherry/berry), yakni buah kopi hasil panen dari kebun dan kadar airnya masih berkisar antara 60 - 65%. Biji kopi masih terlindung oleh kulit buah, daging buah, lapisan lendir, kulit tanduk dan kulit ari.

Komentar


List Komentar


Link terkait
Pemprov Jateng
Lapor gub
LKPP
LPSE
Kementan